Ahad 10 Apr 2016 23:20 WIB

Santri Pakai Narkoba, Pengurus Pesantren Diminta Waspada

Pecandu narkoba. Ilustrasi
Foto: mediorta.com
Pecandu narkoba. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh warga Muslimat ikut berpartisipasi aktif memberantas narkoba hingga di lini paling kecil, yakni keluarga.

"Muslimat punya tugas di masing-masing keluarga, pastikan bebas narkoba. Pastikan juga di masing-masing jamiyah ranting (desa), anak cabang (kecamatan). Ini PR (pekerjaan rumah) bangsa kita," katanya saat menghadiri harlah ke-70 Muslimat NU di Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Ahad (10/4).

Dari informasi yang diterimanya di Indonesia narkoba sudah masuk ke segala lini. Bahkan, tingkat kematian akibat narkoba sangat besar, yakni sekitar 40-50 orang meninggal dunia akibat narkoba dalam sehari.

"Ini mengerikan dan bahaya luar biasa. Semoga kita semua dijaga, diselamatkan oleh Allah," katanya dengan langsung diamini para para hadirin.

Ia menceritakan jika narkoba sudah masuk ke semua lini, termasuk ke pondok pesantren. Ia mengingatkan saat itu ada seorang yang memberikan obat dan dikatakan sebagai vitamin.

Jika dikosumsi, zikirnya bisa tambah panjang, tambah khusyuk. Bahkan, pengasuh pun juga mengetahui jika obat itu adalah vitamin, hingga belakangan dipastikan jika obat itu ternyata narkoba.

"Hati-hati bila ada orang sepertinya baik hati memberikan vitamin, ini cuma pura-pura. Ini juga PR pesantren, kiai, bu nyai, supaya mengubah pikiran kita, yang semula pikiran lurus diubah menjadi melenceng, karena sudah terkena narkoba. Yang kena itu konstruksi otak," jelasnya di hadapan puluhan ribu warga Muslimat NU.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement