REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, berharap rumah sakit sebagai industri kesehatan lokal dapat bangkit dan bisa bersaing dikaca global. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, dengan 61 rumah sakit dan puskesmas, Surabaya diklaim memiliki potensi besar di sisi medis.
"Rumah sakit di Surabaya memiliki potensi luar biasa dalam industri kesehatan yang bisa dikembangkan. Tidak hanya berupa rumah sakit yang memiliki gedung-gedung megah dan peralatan medis yang lengkap dan canggih. Tetapi, rumah sakit di Surabaya juga memiliki dokter-dokter berkualitas," kata Risma menjelaskan keunggulan medis di Surabaya saat penyelenggaraan Surabaya Health Season (SHS) 2016 di Taman Bungkul, Surabaya pada Ahad (10/4).
Kendati demikian, Risma melihat masih banyak hal yang harus dibenahi. Diantaranya dari segi pelayanan terhadap pasien serta peningkatan fasilitas kesehatan di setiap rumah sakit. Menurutnya, kualitas pelayanan petugas kesehatan di rumah sakit perlu ditingkatkan sehingga pasien merasa nyaman.
"SDM-nya harus dieksplor lagi, Dirut Rumah Sakit tolok dicek kelebihan rumah sakitnya masih-masing. Kita belum pandai menjual (industri kesehatan Surabaya), padahal saya tahu banyak dokter yang trampil dan dapat menjadi daya tarik pasien untuk datang berobat di Surabaya," kata Risma.
Menanggapi hal tersebut Ketua Surabaya Health Season, Syamsul Arifin, menyatakan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Surabaya telah membuat buku saku berisi profil serta program-program yang dilaksanakan seluruh rumah sakit di Surabaya.
SHS digelar selama April 2016. Kegiatan ini sebagai promosi kesehatan yang dilakukan Pemkot Surabaya dengan tujuan menjadikan Surabaya sebagai destinasi wisata kesehatan. Kegiatan tahunan ini juga menjadi bagian dari rangkaian acara untuk menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-723 yang jatuh pada 31 Mei.