Senin 11 Apr 2016 10:24 WIB

Kiris Energi, Presiden Venezuela Minta Warganya Kurangi Pakai Alat Listrik

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Hairdryer, salah satu alat yang menyedot penggunaan listrik
Foto: Republika/ Wihdan
Hairdryer, salah satu alat yang menyedot penggunaan listrik

REPUBLIKA.CO.ID, Krisis energi di Venezuela masih terus berlanjut hingga saat ini. Di tengah keprihatinan ini, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mendorong agar para wanita berhenti menggunakan alat pengering rambut.

Isu krisis energi di Venezuela memang telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Maduro bahkan mengumumkan surat keputusan yang menyatakan Jumat sebagai hari libur bagi karyawan selama dua bulan ke depan. Hari libur tambahan tersebut diberikan sebagai salah satu upaya untuk mengimbangi kekurangan listrik yang cukup melumpuhkan Venezuela ini.

Maduro juga telah meminta berbagai pihak untuk meningkatkan upaya dalam menyimpan energi. Salah satu upaya tersebut ialah dengan mengurangi penggunaan barang elektronik hingga tidak memasang suhu pada pendingin ruangan dengan maksimal. Maduro pun merekomendasikan agar wanita mengurangi penggunaan hairdryer jika tidak ada acara khusus.

"Saya selalu berpikir bahwa wanita terlihat lebih baik ketika mereka menyisir rambut (basah) dengan tangan mereka dan membiarkan rambut mereka mengering secara alami," ungkap Maduro dilansir Independent.

Di samping itu, Maduro juga mendorong warganya untuk sedikit mengubah rutinitas harian mereka. Salah satunya dengan menerima dan beradaptasi dengan suhu tropis di sana serta menjemur pakaian pada jemuran daripada menggunakan mesin pengering. Meski begitu, tidak semua warga menerima saran Maduro dengan baik.

Krisis energi di Venezuela juga telah mengganggu operasional berbagai tempat umum, salah satunya supermarket dan pusat perbelanjaan. Akibatnya, terjadi kekurangan makanan hingga antrian yang panjang di supermarket Venezuela.

Sebelum krisis terjadi, pemerintah Venezuela telah mendapat peringatan beberapa minggu terkait adanya penurunan level air yang signifikan. Penurunan air ini merupakan hal yang cukup fatal karena sekitar 70 persen sumber listrik Venezuela berasal dari pembangkit listrik tenaga air di Bendungan Guri. Level air yang menurun hingga di bawah standar minimum pengoperasian PLTA membuat sumber listrik Venezuela terganggu.

Fenomena El Nino digadang sebagai salah satu akar dari masalah menurunnya level air yang berujung pada krisis listrik ini. Akan tetapi, banyak ahli yang beranggapan bahwa krisis energi Venezuela sebenarnya dapat dihindari dengan memberi investasi pada perawatan serta pembangunan pembangkit listrik yang mengandalkan suhu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement