REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemulung mulai berdatangan dan memunguti barang-barang yang dibongkar di kawasan pembongkaran bangunan di Pasar Ikan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4).
Ratusan pemulung berdatangan dengan membawa gerobak pengangkut barang. Mereka kebanyakan memungut besi-besi hasil bongkaran bangunan.
Udin (65 tahun) salah satu pemulung mengatakan kebanyakan yang dia pungut adalah besi-besi dan wadah plastik air mineral. "Lumayan satu kilonya untuk besi Rp 2.500 kalau tempat air plastik Rp 3.000. Barusan aja mungutin barang-barang ini," kata Udin.
Para pemulung kebanyakan melakukan aktifitas memunguti barang-barang yang hendak dijual kembali di kawasan zona satu. Dimana kawasan tersebut sudah duluan dilakukan pembongkaran dengan menggunakan eskavator dan sopel pada Senin pagi.
Sedangkan kawasan zona dua dan zona tiga sedang berlangsung pembongkaran. Dan warga yang berada di dua zona tersebut yang sempat bertahan akhirnya mulai memunguti barang-barangnya.
Sebanyak 4.218 aparat keamanan gabungan dari TNI, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah bersiaga sejak Senin pagi. Sementara warga RT 001 dan 012 daerah Akuarium sempat menolak penggusuran bahkan melakukan tindakan bertahan di lokasi tempat tinggalnya.
Mereka memasang spanduk penolakan dan berteriak-teriak. Bahkan banyak wanita berteriak histeris dan menanggis melihat situasi tersebut.
Pemprov DKI Jakarta juga memberikan solusi terbaik bagi warga yang telah bermukim sejak lama dan memiliki rumah tinggal di lingkungan RT 001, 002, 011 dan 012 di RW 04 Pasar Ikan untuk mendapatkan hunian layak di rumah susun (rusun) Marunda dan Rawa Bebek.