Senin 11 Apr 2016 13:56 WIB

Listrik Mati, UNBK Ribuan Siswa di Sukabumi Terhenti

Rep: riga nurul iman/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi suasana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Foto: Dede Lukman Hakim
Ilustrasi suasana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA di Kota Sukabumi terpaksa berhenti, Senin (11/4). Jaringan listrik di Kota/Kabupaten Sukabumi mati mendadak sekitar pukul 10.00 WIB.

"Ada empat sekolah yang terdampak dan terhenti pelaksanaan UNBKnya,’’ ujar Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kota Sukabumi Moh Hasan Asari kepada wartawan.

Hal ini disampaikan saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMA 1 Sukabumi. Data Disdik Sukabumi menyebutkan, empat sekolah yang terhenti pelaksanaan UNBK akibat mati listrik adalah SMA 1 Sukabumi, SMA 3 Sukabumi, SMA Hayatan Thayyibah, dan SMA BPK Penabur. Jumlah peserta UN yakni SMA 1 Sukabumi sebanyak 588, SMA 3 Sukabumi 431, Hayatan Thayyibah 38 dan BPK Penabur 36 siswa.

Informasinya ujar Hasan, pemadaman listrik ini tidak hanya Sukabumi melainkan Bogor dan Cianjur. Hasan mengatakan hingga Senin siang pemadaman listrik masih berlangsung.

Berdasarkan informasi dari PLN, proses untuk menyalakan sambungan listrik masih terus dilakukan oleh PLN. Menurut Hasan, proses pelaksanaan UNBK sesi kedua yang seharusnya berlangsung pada pukul 10.30-12.30 WIB terpaksa dihentikan.

Rencananya, pelaksanaan UNBK akan digeser waktunya menyesuaikan dengan sambungan listrik yang hidup. Salah seorang pelajar SMA 1 Sukabumi Roby Fauzan mengatakan, pada pukul 10.00 WIB para siswa seharusnya sudah memulai pelaksanaan UNBK mata pelajaran Fisika.

"Pada saat berdoa, listrik mati dan akhirnya hingga saat ini belum bisa ujian," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement