REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Muhamad Idrus mengkriktik langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang menggusur kawasan Luar Batang dan Pasar Ikan. Balon dari wakil PKS ini mengatakan pemerintah seharusnya lebih memperhatikan warga pinggirian.
"Jangan terus menerus menghabisi masyarakat lemah. Apalagi mengusir orang-orang pinggiran Jakarta yang merupakan salah satu penopang ekonomi masyarakat," kata Idrus di Jakarta, Senin (11/4).
Idrus meminta Pemrov DKI untuk menghentikan penggusuran tersebut. Sebab, katanya, jika dilakukan secara massif dan terstruktur dampaknya akan hilangnya sumber pendapatan masyarakat.
"Akibatnya daya beli akan menurun dan berdampak pada inflasi terhadap saudara kita di bawah garis kemiskinan," katanya.
Idrus mengatakan, jika penggusuran terjadi bisa semakin menyusahkan rakyat kecil. Dia melanjutkan, para pedagang kecil semisal Ketoprak, Mie Ayam, Nasi Goreng, mereka biasanya tinggal di tempat kontrakan secara bersama,jika terjadi penggusuran dan berpindah tempat akan terjadi pertambahan modal dan biaya.
"Sehingga harga jual terkerek naik yang tadinya Rp. 10.000 semangkok bisa Rp. 15.000. Dan itu bikin susah rakyat kecil,” katanya.
Idrus mengatakan Kampung Pulo, Kali Jodo, Kampung Luar Batang, Pasar Ikan merupakan lahan illegal untuk bangunan. Begitu juga kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Pluit dan Kawasan Reklamasi Pantai Jakarta.
"Bedanya, Kampung Pulo dan lainnya tidak bisa mengubah lahan illegal menjadi legal karena penghuninya orang miskin," ungkap Idrus.
Ditempat terpisah, kritikan terhadap penggusuran ini juga dilontarkan oleh ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Tigor Nainggolan. Tigor menuturkan bahwa Ahok sadar betul jika warga miskin tidak akan memilihnya.
"Jadi pas jika Ahok bumi hangus warga miskin dari Jakarta. Agar warga miskin tidak bisa menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Jakarta," ujarnya.
Dari data penggusuran yang kumpulkan FAKTA adalah tahun 2013: 17533 jiwa, tahun 2014: 15931 jiwa dan tahun 2015: 28572 jiwa orang miskin digusur dari Jakarta. Dari gambaran tersebut terlihat bahwa Ahok tidak suka pada orang miskin di Jakarta.
"Stop penggusuran warga miskin! Jakarta bukan hanya untuk orang kaya dan kelas menengah saja!," katanya.