REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kepolisian Resor Kabupaten Berau, Kalimantan Timur berhasil menyelamatkan 91 butir penyu di Pulau Derawan yang terancam diperjualbelikan oleh oknum masyarakat.
Kapolres Berau Ajun Komisaris Besar Anggie Yulianto, dihubungi dari Samarinda, Senin (11/4) menyatakan ke-91 butir telur penyu itu berhasil diselamatkan pada patroli yang digelar bersama Badan Lingkungan Hidup dan Profauna Borneo, sebuah lembaga independen non-profit berjaringan internasional yang bergerak di bidang perlindungan hutan dan satwa liar.
"Pada patroli yang kami laksanakan pada 8-9 April 2016 di Pulau Derawan bersama BLH Kabupaten Berau yang juga melibatkan ahli penyu dari Profauna, kami berhasil menyelamatkan 91 butir telur penyu. Telur penyu itu kami temukan berada tidak jauh dari kawasan pemukiman penduduk sehingga sangat rentan diambil untuk diperjualbelikan," kata Anggie Yulianto.
Ke-91 telur penyu itu selanjutnya dibawa ke tempat konservasi telur penyu untuk ditetaskan. "Kemungkinan, kurun waktu 50 hingga 60 hari ke depan, telur penyu yang berhasil kami selamatkan tersebut akan menetas," kata Anggie.
Selain melaksanakan patroli, Polres Berau bersama BLH serta Profauna juga melaksanakan dialog bersama masyarakat terkait pentingnya menjaga satwa yang sudah nyaris punah tersebut. Pada dialog tersebut masyarakat diberi pemahaman terkait upaya pelestarian penyu termasuk mengubah pola pikir masyarakat dari memperjualbelikan telur penyu diubah menjadi objek wisata penyu bertelur yang memiliki nilai ekonomi.