Selasa 12 Apr 2016 09:29 WIB

Sanksi Ekonomi Resahkan Rakyat Korut

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ilham
Warga Korea Utara berdoa untuk kedamaian dan penyaturan Korea
Foto: Reuters
Warga Korea Utara berdoa untuk kedamaian dan penyaturan Korea

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) memberikan sanksi ekonomi pada Korea Utara yang bersikeras melakukan uji nuklir dengan cara pembatasan perdagangan dan keuangan terhadap Pyongyang. Setelah PBB, Cina menyusul dengan melarang transaksi perdagangan dengan negara tersebut.

Sebagian penduduk Korea Utara yang berada di bawah rezim terisolasi mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan para pejabat pemerintah saat ini. Mereka meresahkan terancamnya mata pencaharian sebagian besar masyarakat.

"Ketika situasi ekonomi kian memburuk, kecemasan dan ketidakpuasan masyarakat menyebabkan gangguan sosial," kata salah seorang sumber di kementerian, dilansir dari the Korea Times, Selasa (12/4).

Pyongyang menganggap uji nuklir dan peluncuran roket sebagai prestasi besar pemimpin mereka, Kim Jong Un. Di sisi lain, masyarakat menganggap hal yang dianggap prestasi itu justru memperketat sanksi internasional pada negara tersebut.

Media-media di Korea Utara mencoba meredam dampak sanksi tersebut, namun masyarakat tetap bereaksi negatif. Harga beberapa kebutuhan pokok, khususnya beras meningkat tajam, terutama di sepanjang wilayah perbatasan.

Pejabat lain yang menolak disebutkan namanya mengatakan pemerintah belum bisa menyajikan analisis dan data statistik yang konkret terkait dampak sanksi terhadap ekonomi Korea Utara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement