REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uang dua gepok yang diberikan densus 88 kepada keluarga terduga teroris Siyono dibuka, Senin (12/4). Uang tersebut berjumlah Rp 100 juta.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, uang yang diberikan Densus 88 kepada keluarga Siyono berasal dari uang pribadi. Menurut Badrodin, uang tersebut dari kantong pribadi kepala densus 88.
"Sebagai rasa berduka cita. Itu sah sah saja. Itu bukan uang negara," ujar Badrodin, di Rupatama Mabes Polri, Selasa (12/4).
Karena itu, pria kelahiran Jember Jawa Timur itu, menganggap uang tersebut merupakan hal biasa. Hal itu biasa dilakukan sebagai rasa simpati kematian.
Sebelumnya, Muhammadiyah bersama Komnas HAM membuka uang pemberian Densus 88 kepada keluarga Siyono. Setelah dibuka, terdapat lima gepok uang kertas pecahan Rp 100.000 dengan total Rp 100 juta.
Uang tersebut tidak dibuka oleh keluarga Siyono sejak diberikan oleh polri. Istri Siyono menolak pemberian tersebut dan memberikannha ke Muhammadiyah.