REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penerima Nobel akan mengunjungi Indonesia tahun depan. Hal ini disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat bertemu Ketua Penasehat Yayasan Perdamaian Internasional, HSH Pangeran Alfred dari Liechtenstein di Kantor Wakil Presiden.
Menurut JK, kedatangan tujuh penerima nobel ini untuk saling berbagi pengalaman. "Beberapa penerima nobel tahun depan ke Indonesia untuk memberikan ceramah," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/4).
Sementara itu, Ketua Yayasan Perdamaian Internasional, Uemorawetz, mengatakan ketujuh penerima nobel yang akan mengunjungi Indonesia telah mendapatkan penghargaan di berbagai bidang."Akan ada tujuh pemenang nobel di bidang ekonomi, perdamaian, kimia, obat-obatan, ilmu fisika. Dan akan ada sekitar 50 universitas yang hadir seperti UI, Unair, ITB, dan lain-lain," kata dia.
Uemorawetz mengatakan kedatangan para penerima nobel tersebut dapat memberikan inspirasi pada generasi muda. Mereka juga tidak hanya memberikan pengalamannya, namun juga melakukan dialog serta membangun hubungan dengan universitas-universitas di Indonesia. "Jadi mereka akan berkunjung selama beberapa hari dan akan bertemu dengan para profesor dan generasi muda," jelas dia.
Kedatangan penerima nobel ke Indonesia ini merupakan yang pertama kalinya. Sementara itu, Ketua Penasehat Yayasan Perdamaian Internasional, HSH Pangeran Alfred dari Liechtenstein menilai kunjungan ini merupakan kesempatan yang baik untuk bertukar pengalaman dalam menciptakan perdamaian, khususnya di Indonesia. "Saya rasa saya dapat banyak pengalaman dari Indonesia serta dari Wapres JK," kata dia.
Ia mengatakan, dalam pertemuan ini juga membahas program dialog kebudayaan dan perdamaian. Indonesia yang merupakan negara Muslim yang damai dapat menjadi contoh untuk menciptakan perdamaian.