Selasa 12 Apr 2016 15:52 WIB

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Tiga Pasien Operasi

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham
Ruang operasi/ilustrasi
Foto: pixabay
Ruang operasi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Penyidik Kepolisian Daerah (Polda) Lampung belum selesai melakukan penyidikan terhadap tewasnya tiga pasien Rumah Sakit Mitra Husada (RSMH) Pringsewu hingga Selasa (12/4). Ketiganya meninggal setelah dibius untuk operasi.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Lampung, Dicky Patrianegara belum bisa menyebutkan penyebab dan tersangka dalam kasus tersebut. “Sekarang masih mendalami kasusnya,” kata dia.

Mengenai obat bius yang disuntikkan ke tiga pasien tersebut, ia belum bisa menjelaskan, alasannya masih terlalu dini menyebutkan penyebab tewasnya tiga pasien yang dioperasi tersebut karena obat bius.

Menurut dia, obat bius yang digunakan di rumah sakit itu juga digunakan rumah sakit lain sebelum melakukan operasi, namun tidak terjadi kasus serupa. Ia mengakui obat bius yang digunakan tersebut saat ini telah disetop penggunaannya.

Penyidik Polda Lampung masih mendalami kasus ini dengan melakukan pengusutan pada teknis penanganan pasien di RSMH Pringsewu yakni pada tahap sebelum, saat berlangsung, dan setelah operasi dilakukan secara medis.

Tim penyidik Polda menjelaskan, masih banyak yang harus diselidiki dan disidik terkait meninggalnya tiga pasien RSMH. Menurut Dicky, diantaranya standar operasional prosedur, kondisi pasien, obat-obat yang digunakan, termasuk peralatan medisnya.

Penyidik polda menyidik di lapangan bekerja sama dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan, serta Dinas Kesehatan setempat dibantu Ikatan Dokter Indonesia. Hingga saat ini, penyidik sudah memeriksa distributor obat dan keluarga pasien.

BPOM Lampung juga melakukan pengujian laboratorium 10 sampel obat dari RSMH. Menurut Hartadi, kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Lampung, persoalan ini sudah ditangani BPOM Pusat dan Daerah, dan sedang dalam penyelidikan.

Mengenai penggunaan obat bius atau anastesi Bupivacaine, sebelumnya Plt Kepala BPOM Lampung, Nini Efriza, mengatakan saat itu belum ada larangan penggunaan obat anastesi tersebut.

Tiga pasien yang meninggal setelah operasi di RSMH yakni Devi Pranita (29 tahun) asal Menggala, operasi cesar pada  Senin (4/4), pukul 22.00 WIB dan empat jam kemudian ia meninggal. Kedua, pasien bernama Reihan Mahardika (16) asal Kalirejo, Lampung Tengah, melakukan operasi Varicocel Bilateral sekitar pukul 15.30 WIB, pada pukul 03.35 WIB ia meninggal dunia.

Dan pasien ketiga, Suripto (60) asal Pringombo, Kabupaten Pringsewu, melakukan operasi tumor di kaki. Ia menjalani operasi tumor pada bagian betis kiri sekitar pukul 16.30 WIB, tujuh jam kemudian ia meninggal.

Kematian ketiga pasien diawali dengan penyuntikkan obat bius, lalu operasi, setelah beberapa jam pascaoperasi, tubuh pasien kejang-kejang, kemudian tidak sadarkan diri, dan meninggal. Diduga, ketiga pasien diberikan suntikan obat bius jenis Bupivacaine Spinal di tulang punggung mereka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement