REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Komite Majelis Rendah Kongres Brazil, Senin (11/4), merekomendasikan pemakzulan Presiden Dilma Rousseff. Mayoritas suara komite majelis rendah mendukung pemakzulan Rousseff yang menghadapi tuduhan pelanggaran undang-undang anggaran terkait pemilihan kembali dirinya pada 2004.
Pemungutan suara pada Ahad (10/4) menghasilkan 38-27 suara mendukung pemakzulan Rousseff. Komisi khusus dewan merekomendasikan kelanjutan proses pemakzulan.
Sesi panel berlangsung sepanjang hari dan ditandai 'pertarungan' sengit berkepanjangan menjelang pemilihan. Para pendukung pemakzulan menghiasai meja mereka dengan tanda-tanda bertuliskan "pemakzulan sekarang".
Sementara pendukung Rousseff meneriakkan "kudeta, kudeta, kudeta". Jika majelis tinggi memutuskan Rousseff diseret ke pengadilan maka ia akan segera ditangguhkan sementara selama enam bulan, hingga Senat memutuskan nasibnya. Wakil Presiden Michel Temer akan mengambil alih kepemimpinan sebagai presiden.
Keretakan antara Rousseff dan wakilnya itu telah memuncak pada Senin, setelah Temer mengeluarkan pesan audio yang menyerukan dibentuknya pemerintah persatuan nasional. Dalam pesan 14 menit menunjukkan Temer sedang mempersiapkan diri mengambil alih jika Rousseff dipaksa mundur.
Baca juga, Brasil Alami Krisis Politik, Rousseff tak Akan Mundur.