Selasa 12 Apr 2016 19:45 WIB

In Picture: Perajin Kerajinan Kulit Reptil di Cibitung

.

Red: Mohamad Amin Madani

Pengerajin berbahan dasar kulit ular tengah memproduksi tas di bengkel kerja di Cibitung, Jawa Barat, Selasa (12/4). (Republika/ Tahta Aidilla ) (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)

Pengerajin berbahan dasar kulit ular tengah memproduksi tas di bengkel kerja di Cibitung, Jawa Barat, Selasa (12/4). (Republika/ Tahta Aidilla ) (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)

Pengerajin berbahan dasar kulit ular tengah memproduksi tas di bengkel kerja di Cibitung, Jawa Barat, Selasa (12/4). (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)

Pengerajin berbahan dasar kulit ular tengah memproduksi tas di bengkel kerja di Cibitung, Jawa Barat, Selasa (12/4). (Republika/ Tahta Aidilla ) (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)

Pengerajin berbahan dasar kulit ular tengah memproduksi tas di bengkel kerja di Cibitung, Jawa Barat, Selasa (12/4). (Republika/ Tahta Aidilla ) (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)

Pengerajin berbahan dasar kulit ular tengah memproduksi tas di bengkel kerja di Cibitung, Jawa Barat, Selasa (12/4). (Republika/ Tahta Aidilla ) (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  CIBITUNG -- Perajin berbahan dasar kulit ular memproduksi tas di bengkel kerja di Cibitung, Jawa Barat, Selasa (12/4).

Produk tersebut diekspor ke beberapa negara, yakni Singapura, Korea, dan Rusia, dalam sebulan dapat memproduksi 200 buah dengan harga jual Rp 50 ribu-Rp 8 juta. Foto: Tahta Aidilla/Republika.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement