REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengungkapkan bahwa peningkatan aktivitas Gunung Kerinci hingga kini tidak mengganggu kegiatan masyarakat setempat.
"Secara visual memang terlihat peningkatan aktivitas Gunung Kerinci berupa semburan abu berwarna kelabu ke udara tetapi hingga saat ini warga Solok Selatan belum terganggu dengan itu," kata Sekretaris BPBD Solok Selatan, Sumardianto di Padang Aro, Selasa (12/4).
Dia menambahkan walaupun abu vulkanik yang dikeluarkan gunung dengan ketinggian 3.805 meter diatas permukaan laut (mdpl) hingga sekarang belum ada yang mengarah ke Solok Selatan, tetapi masyarakat perlu waspada.
"Masyarakat harus tetap waspada dengan peningkatan aktivitas gunung kerinci karena bisa saja abunya mengarak ke Solok Selatan dan membahayakan kesehatan," tambahnya.
Dia mengimbau masyarakat supaya tetap tenang dan tidak perlu gelisah dengan berbagai informasi yang tidak jelas sumbernya.
Jika memang ada peningkatan status gunung api aktif tertinggi se-Sumatera itu, katanya, maka akan segera diinformasikan pada masyarakat.
Selain itu, katanya, masyarakat jangan mudah terpancing isu yang tidak jelas sumbernya yang disebar oleh oknum tertentu dengan tujuan mencari keuntungan.
"Hingga kini status Gunung Kerinci yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih waspada atau level dua dan belum ada peningkatan," ujarnya.
Selain itu, sebutnya wilayah Solok Selatan tidak ada yang masuk zona merah erupsi Gunung Kerinci sebab yang paling dekat dengan kawah berjarak 7,4 kilometer dan itu juga bukan permukiman warga.
"Zona merah berada pada radius tiga kilometer dari kawah sedangkan kita yang paling dekat di Pondik Pisang Dua degan jarak 7,4 kilometer dan itu hanya berupa kebun warga dan tidak ada permukiman," jelasnya.
Sebelumnya Kepala Pos Pemantau Gunung Kerinci, Indra mengatakan aktivitas kegempaan pasca hembusan sebanyak 105 kali pada Ahad (10/4) dengan kekuatan gempa 0,5 hingga 5 milimeter. "Durasi kegempaan gunung Kerinci pascahembusan 10 hingga 25 detik dan tidak dirasakan masyarakat sekitar," sebutnya.
Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan habitat harimau sumatra dan badak Sumatra. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento dan rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat pula gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.