REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas mengatakan, Muhamamdiyah bersama Komnas HAM melakukan advokasi terhadap kasus kematian Siyono yang tak wajar. Karena selama ini Muhammadiyah sudah terbiasa menerima laporan masyarakat terkait tuntutan keadilan.
Menurut dia, banyak warga yang menderita akibat diperlakukan tak adil lapor ke Muhammadiyah. "Tim Forensik Muhammadiyah yakni sembilan dokter dari RS Muhammadiyah dan satu dokter dari Polda Jateng melakukan outopsi kepada jenazah Siyono. Kemudian hasil autopsi itu diserahkan kepada Komnas HAM," katanya di DPR, Selasa (12/4).
Disebutkan Busyro, hasil outopsi menunjukkan Siyono tewas dengan sejumlah luka sebelum diadili. Ini artinya mencederai proses keadaban dalam penegakan hukum.
"Tim Forensik Muhammadiyah siap diberi tugas outopsi dengan tidak melihat latar belakang agama dan sebagainya. Kami melakukan ini karena kasus Siyono merupakan tragedi kemanusiaan," ujarnya.