REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Brimob Kompi 2 Detasemen C Madiun, Jawa Timur, menangani temuan sebuah granat nanas diduga masih aktif yang ditemukan oleh warga Kabupaten Madiun.
Kepala Unit 1 Brimob Kompi 2 Detasemen C Madiun, Iptu Priyono, di Madiun, Selasa, mengatakan, granat nanas tersebut ditemukan oleh seorang warga di Desa Kepet, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, saat menggali tanah.
"Diduga kuat, granat masih dalam keadaan aktif. Saat dievakuasi dari lokasi penemuan, petugas harus ekstra hati-hati karena pemicu granat sudah tidak ada, sehingga rawan meledak," ujar Priyono kepada wartawan.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihak Brimob langsung mengevakuasi bahan peledak tersebut ke markasnya. Setelah itu, granat diserahkan ke Denpal Madiun.
"Kami juga meminta warga untuk tidak memindahkan jika sewaktu-waktu menemukan benda serupa. Hal itu karena bahan peledak seperti granat mudah meledak saat diangkat, sehingga sangat berbahaya," kata dia.
Sementara, benda granat tersebut ditemukan oleh Kliwon warga Desa Kepet, Kecamatan Dagangan. Saat itu, ia sedang menggali tanah untuk membuat saluran air.
Saat sedang menggali, tiba-tiba mata cangkulnya mengenai benda keras dari dalam tanah. Setelah dilihat dengan seksama, benda tersebut adalah granat nanas.
"Saya kaget saat cangkul saya mengenai benda itu. Setelah saya perhatikan, ternyata benda itu adalah granat dan langsung saya angkat dan pidahkan ke bawah pohon di lokasi setempat," kata Kliwon.
Setelah itu, ia melaporkan temuannya tersebut ke warga desa yang lain, hingga akhirnya diteruskan ke kantor polisi terdekat.
Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, polisi yang datang langsung memasang tali garis polisi agar warga tidak medekati lokasi penemuan yang berbahaya. Pihak Brimob menilai, granat tersebut merupakan peninggalan zaman perang saat pejajahan Belanda dulu. Kini, granat tersebut telah diamankan di Denpal Madiun untuk diperiksa lebih lanjut.