REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan warga masih bertahan di wilayah Pasar Ikan Luar Batang atau Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/4). Mereka bertahan di atas sampan, kios yang belum dihancurkan dan di dekat tanggul permanen dengan membuat triplek sebagai atap.
"Sekitar 150 hingga 200 orang yang masih bertahan, termasuk anak-anak dan balita," ujar perwakilan warga, Surya Rachmawati (23), Rabu (13/4).
Rachmawati menuturkan dalam pendataan yang dilakukan warga tersebut diperkirakan ada sekitar 50 Kepala Keluarga (KK). Namun pada hari Rabu (13/4) ini pendataan akan dilakukan ulang. "Mereka bukan tidak ingin pergi. Namun karena tidak ada tempat tinggal lagi," kata dia.
Untuk Warga yang masih bertahan sendiri ada dari RW 4/RT 01, 02 dan 12. Rachmawati mengatakan, sebagian besar dari mereka memiliki surat girik, dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Perwakilan warga berharap dapat berdialog dengan Camat Penjaringan, Abdul Khalid terkait dengan nasib sejumlah warga yang bertahan. "Sekarang kita cuma minta apa yang menjadi hak kita. Setidaknya pemerintah membayar bangunan yang sudah kita buat, karena kita juga bukan warga yang melanggar. Kita warga yang taat kepada peraturan pemerintah, kita masi membayar pajak dan memiliki KTP," kata dia.
Rachmawati menuturkan agar pemerintah provinsi (Pemprov) DKI dapat memberi tempat tinggal dan ganti rugi atas bangunan yang dihancurkan. Sebelumnya, perwakilan Warga telah melakukan pertemuan dengan Camat Penjaringan dan berjanji tidak mengeluarkan Surat Peringatan (SP) 2 di daratan.