REPUBLIKA.CO.ID, BANTAENG -- Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengandalkan satuan Brigade Siaga Bencana (BSB) yang dibentuk khusus untuk melayani kesehatan masyarakat yang bersifat darurat. "BSB ini mulai dibentuk sejak 2008 atas gagasan kepala daerah karena melihat berbagai persoalan kesehatan di masyarakat," kata Sekda Kabupaten Bantaeng, Sulsel Abdul Wahab di Lembang, Bantaeng, Rabu (13/4).
BSB itu mencakupi pelayanan kesehatan dan tanggap bencana yang menempel di SKPD terkait. "Jika penanganan kesehatan maka menempel di Dinas Kesehatan dan tanggap bencana di dinas terkait lainnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam melayani kesehatan masyarakat pihaknya menyediakan sebanyak 14 unit mobil ambulance yang merupakan batuan dari Jepang. "Ambulance tersebut dilengkapi fasilitas yang lengkap termasuk tindakan bedah dan tenaga dokter," ujarnya.
Ia menyatakan, dengan dibentuknya BSB maka optimalisasi pelayanan kepada warga yang sakit lebih tinggi. hal itu memungkinakan karena petugas medis mendatangi rumah warga yang menderita sakit. Abdul Wahab mengatakan, BSB merupakan program utama Bantaeng setelah melihat daerah ini rawan banjir setiap tahun yang medatangkan berbagai macam penyakit di masyarakat.
Ia mengatakan, persoalan pelayanan kesehatan bagi warga adalah akses masyarakat ke rumah sakit yang sering terlambat. Ditambah pula jumlah rumah sakit yang terbatas.
Pihaknya bertekad orang sakit tidak boleh terkendala transportasi dan terlambat ditangani karena akses ke rumah sakit terlambat. "Maka kami berupaya melayani masyarakat yang sakit secara optimal, masyarakat jangan pernah berpikir takut sakit karena lambatnya penanganan medis," ujarnya.
(Baca Juga: Bantaeng Berhasil Atasi Banjir Dalam Kota)