REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala BNPT, Komjen Tito Karnavian mengatakan, hasil autopsi tidak bisa menjelaskan kronologis kejadian. Dia mengontari hasil autopsi jenazah Siyono yang menjelaskan banyak luka berat di tubuh Siyono.
Menurut Tito, hasil autopsi memang bisa membuktikan luka dan bentuk-bentuk kekerasan, namun bentuk kekerasan itu tidak bisa menjelaskan secara runut kronologis kejadian dan penyebab luka.
Tito mengatakan, selama ini orang banyak hanya menduga-duga saja. Banyak pihak menyebutkan banyak kekerasan yang diterima Siyono. Tapi hal tersebut tak bisa dibuktikan. Hasil autopsi menurutnya tidak bisa membuktikan apakah ada penyiksaan atau tidak.
"Jangan ambil kesimpulan seperti itu. Autopsi hanya menjelaskan terjadinya kekerasan tumpul di situ. Tapi karena apa, tidak bisa dijelaskan dengan otopsi," ujar Tito di Komplek Parlemen, Rabu (13/4).
Tito mengatakan, untuk bisa membuktikan hal tersebut perlu adanya keterangan saksi. Dari hasil keterangan saksi yang sempat ia terima memang ada perlawanan pada saat itu. Tangan Siyono tidak diborgol saat ada perkelahian itu.
"Tapi saya enggak mau mendahului Polri, biar internal Polri saja yang melakukan pemeriksaan," kata Tito.