Rabu 13 Apr 2016 17:32 WIB

Tiga Petugas Bandara Sentani Dapat Penghargaan Jonan

Rep: nursyamsi/ Red: Taufik Rachman
Bandara Sentani
Foto: Anang Budioko/Antara
Bandara Sentani

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memberikan penghargaan kepada tiga orang personel keamanan Bandar Udara Sentani Jayapura aksinya mencegah penyelundupan senjata api dan paket ganja melalui bandara.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub JA Barata di Jakarta, Rabu mengatakan salah seorang penerima penghargaan adalah WRS.

Dia menjelaskan pada 1 April yang lalu, WRS yang bertugas sebagai operator x-ray mencurigai seorang laki-laki berinisial RS calon penumpang Lion Air JT 795 dengan rute Jayapura-Makassar yang ternyata membawa rakitan senjata api sejenis pistol tanpa peluru.

"Setelah diselidiki lebih dalam, di rumah RS juga ditemukan 50 butir peluru," katanya.

Sementara, lanjut dia, dua personel kemanan lainnya mendapatkan penghargaan atas aksinya mencegah penyelundupan paket ganja.

Barata menambahkan YY yang bertugas di gudang kargo pada 5 April yang lalu, menemukan sebuah kardus yang mencurigakan dengan tujuan Jayapura-Membramo. "Setelah dilakukan pemeriksaan manual dengan membuka kardus, ditemukan 1 paket ganja," katanya.

Sedangkan, TRP yang bertugas di gudang kargo menemukan sebuah kardus yang berisi pakaian namun terselip benda yang mencurigakan, dengan tujuan Jayapura-Wamena. Setelah kardus dibuka, ditemukan dua paket ganja.

"Penumpang yang membawa senjata rakitan dan paket ganja tersebut sudah diserahkan kepada pihak Kepolisian Sentani," katanya.

Sebelumnya, pada 9 Februari 2016 penghargaan serupa juga telah diberikan kepada tiga personil keamanan bandara atau "aviation security" Bandara Juwata, Tarakan Kalimantan Utara dan satu personil avsec Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

"Dengan pemberian penghargaan ini, Kementerian Perhubungan terus berupaya meningkatkan keamanan di seluruh prasarana transportasi karena keamanan dan keselamatan penerbangan berawal dari keamanan di bandara," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement