Rabu 13 Apr 2016 19:51 WIB

Mahasiswa Suriah Harap Pemilihan Parlemen Jamin Masa Depan

Seorang perempuan Suriah berpose menunjukkan jarinya yang bertinta usai memberikan suara dalam pemilihan parlemen di Damaskus, Suriah, Rabu, 13 April 2016.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Seorang perempuan Suriah berpose menunjukkan jarinya yang bertinta usai memberikan suara dalam pemilihan parlemen di Damaskus, Suriah, Rabu, 13 April 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS --  Mahasiswa di universitas Suriah ikut dalam pemilihan anggota parlemen pada Rabu (13/4)) dengan harapan para calon akan menjamin kesempatan kerja buat mereka.

Di asrama Damascus University, mahasiswa dari berbagai kota, termasuk mereka yang berasal dari daerah yang dikuasai gerilyawan, menunggu dalam barisan untuk memberi suara mereka dalam pemilihan anggota parlemen yang dimulai pada pagi hari.

Norhan, seorang mahasiswi dari Provinsi Daraa di Suriah Selatan, tempat asal konflik lima tahun di negeri tersebut, mengatakan pemuda Suriah harus ikut dalam pemilihan itu untuk memilih orang yang mampu mewujudkan sasaran mereka.

"Pemilihan anggota parlemen adalah proses penting buat rakyat dan kami semua mesti ikut serta mendukung proses ini guna menyampaikan pendapat kami dan memilih orang yang tepat yang akan menghidupkan harapan kami, mewakili kami dan memberi penyelesaian bagi masalah kami guna menyediakan masa depan yang lebih baik," kata mahasiswi itu.

Temannya, Siham, yang juga berasal dari Daraa, mengatakan pemilihan tersebut penting buat mereka yang datang dari tempat bergolak sebab itu memberi mereka rasa memiliki negeri mereka, meskipun kenyataannya kota tempat tinggal mereka telah lama berada di luar kendali pemerintah.

"Kami datang dari tempat bergolak dan kami berada di sini hari ini untuk ikut dalam pemilihan guna memilih calon yang dapat mewujudkan tuntutan kami, seperti meningkatkan pendidikan universitas, mengatur harga makanan dan yang paling penting menjamin kesempatan kerja buat kami," kata mahasiswi tersebut.

Muhammad, mahasiswa dari provinsi lain, Aleppo yang juga terpecah antara pemerintah dan gerilyawan, pemilihan itu adalah kewajiban konstitusional dan proses yang sangat penting menuju upaya untuk membangun kembali negeri tersebut.

"Setelah lima tahun perang, kami harus ikut dan memberi suara guna membangun kembali Suriah, sebab Suriah memerlukan kami, pemudanya. Kami harus bergabung, bukan cuma berdiri dan menonton dari jauh," katanya.

Pemilihan anggota parlemen Suriah dimulai pada Rabu, dengan sebanyak 3.500 calon bersaing untuk memperebutkan 250 kursi parlemen. Sebanyak 7.300 tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 07.00 (12.00 WIB) di daerah yang dikuasai pemerintah di seluruh negeri tersebut, kata stasiun televisi nasional Suriah.

Pemerintah menyatakan pemilihan itu direncanakan berlangsung sampai pukul 19.00 waktu setempat Rabu. Ditambahkannya, perpanjangan waktu pemungutan suara mungkin dilakukan selama lima jam untuk menunggu pemilih.

 

Baca: Pemerkosaan dalam Perang Setara dengan Genosida

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement