REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada 2016 ini berencana memasang alat peringatan dini bencana di 32 titik rawan longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Agus Sudaryono di Temanggung, Rabu mengatakan alat peringatan dini bencana tersebut bakal dipasang di tujuh kecamatan, yakni Pringsurat, Kaloran, Gemawang, Kledung, Wonoboyo, Tretep, dan Bansari.
"Sebenarnya daerah rawan tanah longsor ada di 14 kecamatan dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung. Tetapi yang paling mendesak untuk dipasang alat peringatan dini bencana ada di tujuh kecamatan tersebut," katanya.
Ia menuturkan pemasangan alat tersebut menggunakan anggaran dari APBD Kabupaten Temanggung.
"Alat yang akan dipasang lebih sederhana dan merupakan buatan dari mahasiswa UGM. Alat tersebut mendeteksi curah hujan dan potensi longsor," katanya.
Menurut dia alat yang dipasang bakal terhubung dengan kantor desa setempat sehingga masyarakat akan dengan cepat mengetahui potensi longsor jika alat tersebut mengeluarkan bunyi sirine.
Ia mengatakan selama tahun 2016 di Kabupaten Temanggung sudah terjadi tanah longsor dalam skala cukup besar sebanyak 12 kali.