REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahdah Islamiyah (WI) memiliki program satu rumah satu penghafal Alquran. Program tersebut terus berjalan dan berkembang sampai saat ini.
Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah, Rahmat Abdul Rahman, mengatakan program Satu Rumah Satu Hafiz telah berjalan sekitar dua tahun. Selama ini, ia melihat program itu mendapat sambutan, serta perkembangan yang sangat baik dari umat.
"Saat ini, 50-60 persen kader Wahdah Islamiyah sudah memiliki satu penghafal Alquran setiap rumah," ungkap Rahmat kepada Republika, Rabu (13/4).
Ia menuturkan program tersebut, terus dijalankan Wahdah Islamiyah lewat relawan-relawan Alquran. Rahmat menekankan, relawan Alquran memiliki tugas utama, meningkatkan kesadaran umat membaca Alquran.
Rahmat mengungkapkan tugas itu dijalankan para relawan Alquran, dengan berbagai metode dan sarana. Ia menerangkan para relawan ditanamkan dua kewajiban, yaitu untuk mendalami dan mengajarkan Alquran.
Pengajaran seperti halaqah, membaca dan terutama menghafal, tidak jarang diajarkan secara langsung ke rumah-rumah umat. Menurut Rahmat, metode itu yang turut membuat program Satu RUmah Satu Hafidz terus berkembang.