Kamis 14 Apr 2016 13:27 WIB

Pengguna Angkot Meningkat Selama Tes Penghapusan 3 in 1

Rep: c30/ Red: Karta Raharja Ucu
Suasana kemacetan saat uji coba penghapusan 3 in 1 di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (5/4).  (Republika/Yasin Habibi)
Suasana kemacetan saat uji coba penghapusan 3 in 1 di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (5/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna angkutan umum selama uji coba 3 in 1 meningkat. Data dipaparkan dalam rapat evaluasi percobaan penghapusan 3 in 1 di kantor Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI.

"Trend masyarakat naik bus mencapai lima persen selama uji coba penghapusan 3 in 1," kata Kepala Bidang MRL Dishubtrans DKI Jakarta Priyanto di Jakarta Pusat, Kamis (14/4).

Ia menjelaskan, percobaan penghapusan 3 in 1 membuat kemacetan semakin parah. Sehingga pengguna kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan perlu ditambahkan angkutan umum untuk memenuhi pelayanan kepada masyarakat. Karena jumlah kendaraan dan ruas jalan memang sudah tidak lagi relevan.

"Masyarakat menghendaki adanya transportasi massal," ujar Tulus.

Kepala dinas perhubungan dan transportasi DKI Jakarta, Andriansyah menuturkan, terjadi kenaikan kemacetan sekitar 24 persen selama percobaan tersebut.  "Ini disebabkan karena para pengendara itu menghindari jalan 3 in 1 sekarang boleh masuk sehingga terjadi peningkatan 24,35 persen itu," ujar Andriansyah. Ia mengimbau jangan hanya penambahan yang dilakukan tapi sterilisasi jalur Transjakarta pun harus dijaga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement