REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -– PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mencatat peningkatan arus barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur pada kuartal I 2016. Peningkatan tersebut dinilai menjadi salah satu indikator daya beli masyarakat kembali meningkat setelah perlambatan ekonomi tahun lalu.
“Arus barang yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak pada kuartal pertama 2016 tercatat 3.846.148 ton atau meningkat 16 persen dibandingkan kuartal pertama 2015 yang sebesar 3.310.579 ton,” jelas Kepala Humas Pelindo III Tanjung Perak, Oscar Yogi Yustiano, dalam siaran pers, Kamis (14/4).
Ia menyebutkan, beberapa jenis arus barang tersebut di antaranya berupa general cargo dan bag cargo. General cargo pada kuartal pertama 2016 meningkat 30 persen dibanding tahun sebelumnya, yakni dari 902.658 ton menjadi 1.172.591 ton. Sedangkan untuk bag cargo meningkat 24 persen menjadi 354.845 ton pada kuartal I-2016 dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar 287.159 ton.
Sementara arus peti kemas di terminal konvensional Pelabuhan Tanjung Perak selama kuartal pertama 2016 menunjukkan peningkatan 13 persen apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni terealisasi 136.050 boks atau 148.160 TEUs. Sedangkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya tercatat 120.409 boks atau setara 130.698 TEUs.
"Realisasi peti kemas tersebut di luar terminal peti kemas yang dikelola anak usaha Pelindo III, yakni TPS dan BJTI," terangnya.
Secara rinci, realisasi arus peti kemas di terminal konvensional Pelabuhan Tanjung Perak terdiri dari Terminal Nilam sebesar 78.281 TEUs, Terminal Mirah sebesar 59.336 TEUs, dan Terminal Jamrud sebesar 10.543 TEUs.