REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain anyar Madura United (MU), Bayu Gatra, bertekad untuk membawa timnya bersaing di papan atas pada ajang Indonesia Soccer Championship (ISC). Meski status MU sebagai tim medioker di ISC, tapi Bayu Gatra cukup percaya diri.
Ia meyakini klub berjuluk Laskar Sape Kerap ini akan mampu bersaing dengan tim-tim elite. Mantan pemain tim nasional U-19 era Indra Sjafrie itu meninggalkan Sriwijaya FC dan lebih memilih membela Madura United.
Bayu Gatra mengaku kepercayaan dirinya tumbuh setelah melihat para penggawa MU. Menurutnya, kendati MU tidak diunggulkan dalam peta persaingan pada turnamen jangka panjang, tapi memiliki pemain berkualitas dan syarat pengalaman. Salah satunya mantan bek Arema Cronus, Fabiano Beltrame, dan yang terbaru adalah bekas penggawa Persipura, Gerald Pangkali.
"Pemain di sini memiliki banyak pengalaman. Jadi saya pribadi cukup optimistis MU dapat bersaing dengan tim-tim top di ISC. Tak ada yang perlu ditakuti yang ada kami harus bermain maksimal untuk meraih kemenanangan di setiap laganya," ujar Bayu Gatra, Kamis (14/4).
Pemain yang pernah memperkuat Bali United Pusam itu menegaskan semua tim ISC merupakan tim kuat. Bahkan disebut saat kekuatan seluruh tim ISC merata. Hal itu karena masa persiapan yang lumayan panjang. Sehingga klub memiliki banyak waktu untuk mengevaluasi dan juga mematangkan permainan.
Sementara itu presiden klub, Achsanul Qosasi mengaku senang dengan bergabungnya Bayu Gatra bersama tim asal Pulau Madura itu. Dia berharap Bayu Gatra memberikan penampilan terbaiknya di ajang ISC A nanti. Qosasi sendiri menyatakan manajemen MU telah mendaftarkan Bayu Gatra ke PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) untuk bisa bermain di ISC.
"Tentu senang sekaligus bangga Madura United bisa dibela pemain muda Indonesia berpotensi seperti dirinya. Kami tidak meragukan kualitasnya. Dia bermain bagus bersama Bali United dan juga Sriwijaya FC," kata Qosasi.