REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU -- Pihak berwenang Cina yang tidak menyukai Ronald McDonald mengangkut pergi patung badut tersebut pekan ini. Badut rambut merah tersebut berdiri memblokir lalu lintas pejalan kaki.
Aparat penegak berseragam di kota Cina selatan Guangzhou melepas Ronald dari dasarnya, hanya menyisakan sepatu merah besar di trotoar dan rumput hijau. Pelanggan di Kabupaten Huadu memandang takjub tindakan akhir pekan lalu itu.
Menurut surat kabar People's Daily, kota tersebut telah memperingatkan operator toko McDonald bahwa patung menghambat lalu lintas pejalan kaki.
"Kami sudah meminta mereka untuk memindahkan patung Ronald McDonald dari trotoar beberapa kali tapi mereka menolak bekerjasama," ujar seorang pejabat kota dilansir News.com.
Ia melanjutkan, jka staf McDonald mengakui pelanggaran yang dilakukan dan menerma hukuman, maka Ronald akan dikembalikan.
Gambar 'penangkapan' Ronald McDonald telah menjadi viral dan memunculkan ejekan terhadap pihak berwenang di seluruh Cina. Salah satu pengguna media sosial Sina Weibo bertanya-tanya apakah pihak berwenang Cina bertindak di bawah perintah dari sangan, tokoh militer terkenal bernama Kolonel Sanders.
Pejabat penegak hukum kota atau chengguan dikenal memegang disiplin kuat. Mereka memukuli agen real estate dan bahkan membunuh anjing kecil di depan pemiliknya yang tidak memiliki surat-surat pendaftaran hewan peliharaan.