REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Dubes Prancis, Inggris dan Spanyol untuk Libya telah tiba di Tripoli. Kedatangan mereka menandai dibukanya kembali kantor Kedutaan Besar tiga negara tersebut setelah pemerintah Libya bersatu.
Mereka berjanji kepada PBB untuk membuka kembali kedutaan yang telah tutup dua tahun lalu akibat pertempuran. Ketiga diplomat negara tersebut bertemu dengan Deputi Perdana Menteri Fayez Seraj di pangkalan angkatan laut Tripoli.
Awal pekan ini Menlu Italia Paolo Gentiloni telah mengunjungi Tripoli dan mengumumkan akan membuka kembali kedutaannya di Italia. Pemerintah yang diakui saat ini masih membutuhkan dukungan parlemen timur yang belum mengakuinya termasuk anggota DPR. Pemungutan suara akan berlangsung pada (18/4) mendatang.
Dubes Prancis Antoine Sivan, Dubes Inggris Peter Millett dan Dubes Spanyol Jose Antonio juga mengadakan pertemuan dengan enam wali kota Tripoli. Mereka pun membahas mengenai dukungan Eropa untuk pemerintahan baru.
"Kami siap mendukung kepada pemerintah persatuan Libya," ujar Sivan dilansir dari Alarabiya. Mereka berjanji dukungan mereka tidak akan mencampuri urusan internal pemerintah.
Millet menambahkan pembentukan pemerintahan persatuan akan membantu usaha internasional memerangi ISIS. Walikota Tripoli pusat Abdl Raouf Beit el Mal mengatakan pembukaan kembali keduataan merupakan hal yang positif. Ini akan meningkatkan perekonomian Libya dan mendorong kembalinya perusahaan multinasional.