REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Nurhayati Subakat mengaku optimistis pertumbuhan industri kosmetik pada tahun ini akan meningkat. Pada kuartal I 2016 pertumbuhan industri kosmetik melesat tajam di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
"Industri kami pertumbuhannya paling tinggi ketimbang industri lainnya, kalau industri lain biasanya tumbuh sekitar lima persen maka industri kosmetik bisa dua digit," ujar Nurhayati di Jakarta, Jumat (15/4).
Nurhayati menjelaskan, pangsa pasar industri kosmetik bisa mencapai Rp 60 triliun per tahun termasuk produk toilettries. Menurutnya, pangsa pasar kosmetik di dalam negeri masih menjanjikan. Tren dan inovasi produk kosmetik yang terus berganti mendorong pertumbuhan industri kosmetik nasional.
"Misalnya saja saat ada tren lipstick jenis matte, orang-orang beli tidak hanya satu tapi sampai tiga sampai empat buah," kata Nurhayati.
Nurhayati mengatakan, pelaku industri kosmetik akan meningkatkan penggunan bahan baku aktif dan bahan baku pembantu yang berkualitas termasuk bahan herbal. Pada 11-13 Mei 2016, Perkosmi akan menggelar pameran Indonesian Cosmetic Ingredients di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran. Menurutnya, pameran ini dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi industri yang berimbas pada bidang kosmetik, serta turut meningkatkan mutu dan penggunaan bahan baku.
"Proses produksi yang lebih inovatif, efisien, dan desain kemasan dapat membantu meningkatkan image produk," kata Nurhayati.
Ajang yang digelar setiap dua tahun tersebut menyiapkan 242 booth dengan peserta meliputi produsen dan suplier dari dalam negeri, maupun luar negeri. Nurhayati mengatakan, pameran ini menjadi kesempatan bagi pelaku usaha dan konsumen untuk mengetahui tren produk kosmetik serta inovasinya sehingga menciptakan produk kosmetik yang aman.