REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Balai Besar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Dewi Prawitasari, mengatakan usus ayam yang berformalin sulit diidentifikasi jika sudah menjadi makanan matang. Pihaknya menyarankan masyarakat jeli mengidentifikasi usus ayam yang mengandung formalin.
"Secara awam, usus ayam jika sudah dimasak menjadi sate usus atau keripik usus sulit diidentifikasi kandungan formalinnya. Jika ingin mengetahui kandungan formalinnya sebaiknya diamkan dalam suhu kamar," jelas Dewi kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (15/3).
Dia menjelaskan, usus ayam yang mengandung formalin tidak akan busuk jika didiamkan dalam suhu kamar selama dua hingga tiga hari. Selain tidak membusuk, usus ayam berformalin juga tidak mengeluarkan bau amis sehingga tidak dikerubuti lalat.
Dewi pun menyarankan masyarakat meneliti warna saat membeli usus ayam. Usus ayam berformalin warnanya lebih cerah jika dibandingkan dengan usus ayam yang mengandung formalin.
"Sebaliknya, usus ayam tak berformalin jika dibeli pagi hari, malam harinya sudah mulai membusuk atau mengeluarkan bau tak sedap. Hewan peliharaan seperti kucing atau anjing mau memakan usus tersebut," tutur Dewi.
Pihaknya juga mengingatkan bahaya mengkonsumsi bahan pangan mengandung formalin secara jangka panjang. Menurutnya, konsumsi bahan pangan berformalin dalam jumlah tertentu dengan intensitas tinggi dapat memicu penyakit kanker.
Sebelumnya, BPOM mengamankan 100 kilogram usus ayam berformalin dari satu produsen asal Jakarta Barat, akhir Maret lalu. Temuan ini menjadi perhatian internasional karena dianggap sebagai kasus penyalahgunaan bahan pangan berbahaya yang menonjol dari Indonesia. Diduga, masih ada produsen usus ayam berformalin lain yang keberadaannya belum terungkap.
Baca juga: BPOM Duga Usus Berformalin Masih Dijual di Jakarta