REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar, mengatakan, ia tak pernah membayangkan dirinya menjadi seorang menteri. Namun pada masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tiba-tiba ia diminta menjadi Menteri Hukum dan HAM.
"Waktu saya menjadi menteri, saya memanfaatkan kesempatan untuk berbuat lebih banyak, termasuk berdakwah di tengah bangsa," ungkap Patrialis Akbar ketika berkunjung ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta, Jumat (15/4).
Saat menjadi menteri, ungkap Patrialis, ia banyak mendatangkan ustaz-ustaz ahli sunah wal jamaah sebanyak mungkin. "Mereka saya minta memberikan bimbingan rohani kepada para pejabat di Kementerian Hukum dan HAM."
Di sana merupakan kesempatan berdakwah yang besar. Pekerjaan kementerian yang segunung disinari dengan sinar dakwah. "Tak mungkin saudara bisa dakwah di sebuah kementerian yang sangat besar, jika saudara tak punya kekuasaan."
Patrialis lalu mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya,''Jika engkau melihat kemunkaran, ubahlah dengan tanganmu. Tanganmu itu artinya kekuasaan," jelas Patrialis menerangkan.