Jumat 15 Apr 2016 18:52 WIB

Reklamasi Disetop, Pengamat: Ini Pelajaran untuk Pengembang Rakus

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Foto proyek reklamasi teluk jakarta. (Republika/Reiny Dwinanda)
Foto: Republika/Reiny Dwinanda
Foto proyek reklamasi teluk jakarta. (Republika/Reiny Dwinanda)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek reklamasi Teluk Jakarta dihentikan sementara oleh pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan setelah berkonsultasi dengan DPR.

Penghentian sementara proyek ini diangap menjadi pelajaran bagi para pengembang besar yang berusaha menguasai sebagian besar wilayah ibukota Jakarta.

Pengamat Lingkungan dan Tata Ruang Perkotaan dari Universitas Indonesia, Aca Sugandhy mengatakan pengembang besar memang harus mengambil pelajaran dari penghentian reklamasi ini. Bahwa aturan pembangunan ibukota masih berlaku.

Dan ini menjadi penegasan, masih ada sanksi bagi pengembang rakus yang menggunakan cara-cara korupsi untuk menguasai wilayah ibukota.

"Jangan ada alasan kerugian pengembang, biar ini jadi pelajaran para pengembang rakus itu," katanya kepada Republika.co.id, Jumat (15/4).

Menurutnya, kasus ini bisa jadi pelajaran berharga pengembang, tidak bisa seenaknya membangun dan memonopoli wilayah ibukota.

Selama ini mereka berusaha menguasai dari daratan, tapi dengan adanya proyek reklamasi para pengembang ini lantas ingin mendapatkan bagian besar dari lahan proyek reklamasi.

"Mereka paham betul tidak perlu membebaskan tanah, hanya menguruk terus dibangun dan dijual lagi dengan harga per meter jauh lebih tinggi. Sedangkan lingkungan alam dan sosial di sana ternyata mengalami kerugian besar," ujarnya.

"Jadi biarkan ini jadi pelajaran para pengembang nakal ini," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement