Jumat 15 Apr 2016 19:35 WIB

Harum Teater Tanah Air di Kancah Internasional

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Indonesia di antara perwakilan dari 22 negara pada ICFPA 2013 di New Delhi India.
Foto: Twitter/@TeaterTanahAir
Indonesia di antara perwakilan dari 22 negara pada ICFPA 2013 di New Delhi India.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama teater tanah air sudah tidak asing lagi bagi para penggemar teater di Indonesia. Bahkan, keberadaan teater ini juga sudah semakin harum di kancah dunia.

Pendiri Teater Tanah Air Jose Rizal Manua menerangkan, sudah banyak prestasi yang mampu digapai teaternya ini. Tak tanggung-tanggung, teater tanah airnya bisa meraih empat apresiasi dunia.

Prestasi pertama kali didapatkannya pada 2004 tentang Festival Teater Anak tingkat Asia Pasifik. “Saat itu diselenggarakan di Jepang,” ujar Jose kepada Republika, Jumat (15/4).

Prestasi tinggi berikutnya mampu dicapai saat mengikuti festival teater tingkat dunia di Jerman. Dua tahun kemudian, teater anak-anaknya pun berhasil menjejakan nama Indonesia kembali pada tingkat dunia di 2008. Terakhir, tepatnya pada 2013, teater tanah air lagi-lagi terpilih menjadi penampilan seni teater terbaik tingkat dunia di India kala itu.

“Kita juga pernah diundang oleh pihak PBB di markasnya, Jenewa,” kata Jose. Teaternya menjadi satu-satunya yang diminta untuk menampilkan seni drama pada momen tersebut.

Selama bertahun-tahun dan berkali-kali teaternya mendapatkan tempat di Indonesia dan dunia, kali ini teater tanah air pun diundang secara khusus dalam festival teater dunia. Festival ini akan diselenggarakan pada awal Juni 2016 mendatang di Kanada.

Jose mengaku tidak tahu menahu mengapa teaternya diundang oleh pihak tersebut. Pria berambut gondrong ini juga mengatakan, teaternya menjadi satu-satunya perwakilan di Indonesia.

Atas terpilihnya ini, Jose tidak menampik terdapat rasa bangga dan senang dalam dirinya. Dalam pandangannya, hal ini jelas menandakan bahwa teater Indonesia sudah sangat diterima dan dihargai baik di Indonesia maupun dunia.

Undangan di tingkat dunia ini sebenarnya sudah diterima olehnya sejak tahun yang lalu. Untuk itu, persiapan penampilan teaternya sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Jose mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan penampilan dan latihan teaternya selama dua bulan. Para pemainnya terdiri dari 11 anak dan remaja yang rentang usianya dari 8 sampai 18 tahun.

Pada festival nanti, Jose mengatakan akan menampilkan teater drama berjudul ‘Zero’. “Artinya, kita upayakan untuk kembalikan kehidupan ke angka nol untuk berbenah diri agar lebih baik,” terangnya.

Tema yang diangkatnya berkaitan tentang isu lingkungan atau global warming. Melalui drama ini, Jose mencoba menyampaikan isu-isu kerusakan lingkungan yang selama ini terjadi di dunia.

Dengan drama teater ini, para penonton diingatkan untuk mewaspadai dan menjaga lingkungan agar tidak mengalami kerusakan yang lebih parah lagi. “Kita ingatkan itu karena kalau tidak dilakukan, kita sampaikan bahwa kehidupan bisa hancur,” tegas Jose.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement