REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek reklamasi 17 pulau dinilai dapat memperparah kondisi sedimentasi di Teluk Jakarta. Sebab, sebelum ada reklamasi, sidementasi di Teluk Jakarta mencapai kedalaman 12 meter.
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Wakil Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta, Ariko Andikabina Amansyah mengatakan di bandara Kansai International Airport (KIA) merupakan bandara internasional pertama reklamasi pun terjadi pengerusan. "Selalu ambles setiap malam (per sentimeter), dan harus terus ditambah pasir (setiap tahunnya)," kata dia, Sabtu (15/4).
Ariko menuturkan di bandara tersebut penguatan struktur dan lain-lain harus terus dilakukan terhadap dataran yang direklamasi di sana. Pasalnya hal itu sangat berbahaya untuk membangun bangunan di atasnya.
Dengan kata lain, hal tersebut akan terjadi dalam proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Padahal menurut penelitian daerah di Teluk Jakarta sudah rawan terjadi sidementasi tanpa sebuah reklamasi.
"Sedimentasi sudah membuat lapisan lunak mencapai kedalaman 12 meter," kata dia.
Hal tersebut, menurut Ariko sedimentasi di Teluk Jakarta akan lebih parah saat dilakukannya reklamasi di 17 pulau yang berada Teluk Jakarta. Jadi dia mempertanyakan apakah dengan sedimentasi seperti itu dapat dibangun sebuah pembangunan di dataran, sehingga mampu menampung beban berat.
Meskipun terus terjadi sidementasi yang parah di Teluk Jakarta. Namun Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berencana akan terus melanjutkan proyek reklamasi di Teluk Jakarta.