REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ratusan bangunan liar menutupi saluran air di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air-Energi Sumber Daya Mineral Kota Semarang, Jawa Tengah, menyebutkan ratusan bangunan liar itu berdiri di atas saluran air.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PSDA-ESDM Kota Semarang Ayu Enthys mengatakan, dalam revitalisasi Kota Lama, menurut Ayu, Dinas PSDA-ESDM kebagian tugas menata dan menormalisasi saluran-saluran air, sebab saat ini sudah banyak yang mampet dan ditutupi oleh bangunan liar.
Ia mengatakan sebenarnya sudah melakukan langkah normalisasi saluran air yang diawali penertiban bangunan-bangunan liar dengan melibatkan SKPD terkait, yakni satuan polisi pamong praja (PP). "Memang belum semuanya (saluran dibenahi, red.), masih sedikit. Namun, sudah kami mulai. Dalam waktu dekat, kami akan segera melanjutkan penataan saluran-saluran air di Kota Lama," kata dia di Semarang, Jumat (14/4) usai pertemuan Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang dengan satuan perangkat kerja daerah (SKPD) terkait untuk membahas rencana revitalisasi kawasan Kota Lama.
Ayu mencontohkan saluran air yang berada di sepanjang Jalan Kepodang, Semarang, yang banyak tertutupi bangunan liar menjadi salah satu prioritas penataan yang segera dilakukan Dinas PSDA-ESDM. Menurut dia, langkah persuasif tetap dikedepankan dalam penertiban bangunan liar yang menjadi konsekuensi normalisasi saluran air, salah satunya dengan mengajak pemilik bangunan berkomunikasi.
"Kami sudah berkomunikasi dengan para pemilik bangunan. Kebanyakan mereka sudah menyetujui meski ada beberapa yang masih 'ngeyel'. Ya, kami dekati. Kami akan berkoordinasi dengan satpol PP," katanya.
Selain itu, ia mengatakan koordinasi dengan pemangku wilayah setempat, yakni kecamatan dan kelurahan diutamakan agar proses penertiban bangunan liar yang ada di Kota Lama berjalan lancar. "Bangunan liar di atas saluran air akan dihilangkan. Mereka (pemilik bangunan) yang sekarang menempati sudah bersedia ditata. Tinggal menunggu waktu saja. Yang jelas, segera," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua BPK2L Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan penataan kawasan Kota Lama Semarang melibatkan lintas sektor atau antarSKPD terkait, termasuk Dinas PSDA-ESDM untuk saluran air. "Setiap SKPD tidak bisa berjalan sendiri, namun harus saling melengkapi, seperti persoalan kebersihan, saluran air, jalan, hingga perizinan," kata Ita yang juga Wakil Wali Kota Semarang.