REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fahri Hamzah menolak keterangan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tentang kronologi pemecatannya. Ia pun menuliskan ihwal pemecatannya itu melalui laman Bersamafh.com.
Sesi pertama ia menuturkan kata pengantar dan yang kedua membebarkan soal kronologi permintaan mundur dari Ustaz Salim Segaf yang juga Ketua Majelis Syuro PKS.
"Tercatat 5 (lima) empat kali pertemuan Saya dengan Ustadz Salim sejak beliau terpilih menjadi Ketua Majlis Syuro pada Agustus 2015," ujarnya.
Pertemuan pertama terjadi 10 Oktober 2015. Fahri dipanggil untuk pertama kali untuk menghadap kepada beliau sebagai Pimpinan Baru Partai.
Dalam pertemuan tersebut hadir Ustaz Hidayat Nurwahid dan Presiden Partai Sohibul Iman. Ia menyambut baik pertemuan tersebut sebagai ajang konsolidasi pengurus baru dengan kader yang menemapati posisi sebagai pejabat publik.
Dalam pertemuan tersebut, Ustaz Salim menyampaikan tidak akan ada pergantian di jajaran Pimpinan DPR dan MPR. Untuk itulah Fahri mengaku memaknai pertemuan tersebut dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPR RI dan Ustaz Hidayat sebagai Wakil Ketua MPR RI.
"Khusus kepada saya, sstaz Salim menyampaikan agar sedikit kalem dalam berkomunikasi serta meminta Saya untuk menggunakan Kopiyah," ujarnya.