REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Perseroan Terbatas Pertamina mengatakan permintaan bahan bakar minyak jenis premium di Kalimantan Barat mengalami penurunan sejak peluncuran BBM pertalite.
"Permintaan BBM jenis premium di Kalbar dalam 3 bulan terakhir turun hingga 3 persen sejak peluncuran BBM pertalite," kata Area Manager Communication and Relations Kalimantan Pertamina MOR VI Kalimantan Dian Hapsarita, Sabtu (16/4).
Ia menjelaskan permintaan atau penggunaan BBM pertalite mengalami penaikan signifikan akibat mulai banyak outlet SPBU yang menjual pertalite di Kalbar. Awalnya hanya ada 16 SPBU yang menjual pertalite, tetapi hingga November 2015 sudah mencapai 32 SPBU.
Data Pertamina MOR VI Kalimantan mencatat pemakaian BBM jenis premium sepanjang Januari sebanyak 44.306 kiloliter, Februari 43.306 kiloliter, dan Maret 2016 sebanyak 43.306 kiloliter atau mengalami penurunan sebesar 3 persen.
Untuk BBM jenis pertalite sepanjang Januari sebanyak 816 kiloliter, Februari sebanyak 816 kiloliter, kemudian Maret 2016 meningkat menjadi 1.276 kiloliter atau naik sebesar 124 persen.
"Untuk BBM jenis pertamax plus, juga mengalami peningkatan, yakni sepanjang Januari sebanyak 664 kiloliter, Februari 816 kiloliter, dan Maret 2016 sebanyak 590 kiloliter atau dalam 3 bulan ini meningkat sebesar 27 persen," kata Dian.