REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN -- Pemerintah Kota Banjarmasin bekerja sama dengan Balai Sungai Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) menggelar lomba angkat lumpur guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan sungai.
Lomba tersebut dibuka Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Sabtu (16/4). Menurut Ibnu Sina, Banjarmasin adalah kota sungai yang bertekad menjadikan sungai sebagai roda kehidupan masyarakat sekaligus sebagai penggerak ekonomi masyarakat setempat. Dengan orentasi menjadikan sungai sebagai urat nadi kehidupan tersebut, maka tak ada pilihan lain kecuali sejumlah 102 sungai yang membelah kota berpenduduk sekitar 800 ribu jiwa ini bersih.
Pemerintah ke depan akan menganggarkan pembiayaan lebih besar dalam upaya revitalisasi sungai. Jika disinergikan dengan masyarakat dalam memelihara sungai maka sungai benar-benar akan menjadi magnet ekonomi, terutama pariwisata. Dia bersyukur sudah mulai tumbuh partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan sungai, seperti terbentuknya Masyarakat Peduli Sungai (Melingai).
Lomba tersebut diikuti oleh seluruh lima kecamatan yang ada di kota ini, dengan jumlah 60 regu. Setiap regu terdiri tujuh orang yang dihitung dengan jumlah berapa banyak lumpur yang diangkat pakai keranjang rotan ke dalam truk.
Selain berapa banyak jumlah lumpur yang diangkat ke dalam 60 truk juga seberapa banyak sampah yang dibersihkan di suatu lokasi yang sudah ditentukan dalam lomba yang melibatkan TNI tersebut dalam penilaian.
Setiap regu yang berhasil meraih kemenangan memperoleh hadiah uang Rp 6 juta, sementara regu yang belum berhasil tetap menerima uang pembinaan senilai Rp 700 ribu.
Lomba tersebut disaksikan ribuan warga yang memenuhi pinggir sungai Belitung, Kecamatan Banjar Utara, sebagai lokasi lomba serta dihibur karaoke yang menampilkan beberapa artis lokal.