REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.600 orang yang sebagian besar masyarakat Kota Hefei di Provinsi Anhui, Cina, memainkan alat musik khas Indonesia yakni angklung secara bersama-sama di The Grand Theater of Anhui, Hefei.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan pergelaran angklung itu merupakan rangkaian acara Wonderful Indonesia Night. Permainan angklung interaktif itu dilakukan di The Grand Theatre of Anhui atau Anhui Da Ju Yuan yang terletak di pusat Kota Hefei, Sabtu malam waktu setempat.
"Acara Wonderful Indonesia Night ini merupakan kolaborasi penampilan budaya rakyat Indonesia dan Cina," katanya Sabtu (16/4).
Pada kesempatan itu, alat musik angklung dibagikan secara gratis kepada penonton Wonderful Indonesia Night. Mereka kemudian diajak memainkan alat musik angklung secara interaktif untuk lagu-lagu dari Cina.
Selain angklung juga dipertontonkan tarian dan musik yang berasal dari dua budaya yakni budaya Indonesia dan Cina secara bergantian.
Sejumlah tarian dan musik yang ditampilkan di antaranya tari piring dari Indonesia, tarian tambur bunga dari Cina, penyanyi solo dari Indonesia, tari lenggang nyai dari Indonesia, musik tradisional dari Cina, tari harmoni Indonesia, dan qinghua fashion show dari Cina.
Menteri mengatakan hubungan diplomatik Indonesia-Cina telah terjalin sejak 13 April 1950 hingga saat ini sudah memasuki tahun ke-66.
"Sekitar 611 tahun lalu, Laksamana Cheng Ho memimpin pelayaran Maritime Silk Road yang merupakan lembaran sejarah interaksi milenium hubungan persahabatan Indonesia-Cinak," jelasnya.
Ia menegaskan Indonesia juga mendukung kebijakan hubungan internasional Cina "One Belt One Road" yang merupakan jalur sutera maritim abad 21.
Menteri menegaskan malam pertukaran budaya itu juga bertujuan untuk memperkuat hubungan Indonesia-Cina melalui interaksi langsung pertukaran informasi panorama dan budaya antardua negara.
"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bilateral 'one belt one road' di berbagai bidang termasuk transporrasi, perdagangan, budaya, pendidikan, pariwisata, dan ekonomi," katanya.
Pihaknya menargetkan tahun ini bisa menjaring 2,1 juta wisatawan mancanegara (wisman) asal Cina atau meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu sebanyak 1,121 juta wisman.