REPUBLIKA.CO.ID, PENTAGON -- Amerika Serikat telah mengirim sembilan orang tahanan asal Yaman ke Arab Saudi, termasuk salah seorang tahanan yang melancarkan aksi mogok makan Tariq Ba Odah. Pejabat AS mengatakan kini tinggal 80 yang masih berada di pusat penahanan kontroversial tersebut.
Aljazirah melaporkan, transfer tahanan ini menandai kelompok terbesar pengiriman tahanan dari Guantanamo sejak Presiden Barack Obama meluncurkan rencana menutupnya.
"AS berterima kasih kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk aksi kemanusiaan dan kesediaannya mendukung upaya AS menutup fasilitas penahanan Guantanamo," kata pernyataan Pentagon pada Sabtu (16/4).
Saudi menyatakan setuju menerima sembilan warga Yaman setelah negosiasi panjang. Nantinya mereka akan mendapat rehabilitasi sebelum kembali berintegari ke dalam masyarakat.
Para tahanan Yaman tersebut tak dapat kembali ke Tanah Air mereka, karena para pejabat AS khawatir dengan ketidakstabilan Yaman. Dikhawatirkan hal itu akan memungkinkan mereka melanjutkan kegiatan militan mereka.
Tahanan paling menonjol dari kesembilan orang itu adalah Tariq Ba Odah. Sejak 2007 Ba Odah telah melancarkan aksi mogok makan. Tim kuasa hukumnya mengatakan ia telah kehilangan 34 kilogram atau setengah dari berat tubuh sebelumnya.
Transfer terbaru ini mengundang kecaman internasional. Kini masih ada 80 tahanan yang masih berada di Guantanamo, umumnya mereka ditahan tanpa tuduhan atau melalui proses pengadilan selama lebih dari satu dekade.
Pengiriman tahanan berlangsung berdekatan dengan rencana Obama mengunjungi Arab Saudi ada Rabu (20/4) dan Kamis (21/4). Ia akan ikut menghadiri pertemuan puncak Dewan Kerjasama Teluk (GCC).