REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga merupakan hal yang patut diutamakan dan dicintai dalam ajaran Islam. Mereka adalah tempat berlabuh ketika kita mendapat kesusahan atau kesenangan. Sebagai panutan umat manusia, Rasulullah SAW sangat mencintai keluarganya.
Suatu waktu, Rasulullah SAW pernah memanjangkan sujud ketika menunaikan shalat Isya, sehingga jamaah menyangka beliau sedang menerima wahyu. Namun, setelah shalat beliau menjelaskan bahwa tidak demikian.
"Tidak, bukan karena itu, tapi karena anakku menunggangi tubuhku. Aku tidak ingin menyegerakan sujudku sebelum ia memenuhi keinginannya," kata Nabi SAW.
Dalam suatu riwayat yang dituturkan istri Rasulullah, Aisyah RA , juga menggambarkan betapa sayangnya Rasulullah terhadap putrinya, Fatimah. Aisyah menuturkan, "Tidak pernah aku melihat seorang pun yang paling mirip keadaannya dengan Rasulullah SAW. Dalam cara berdiri dan cara duduknya seperti putri beliau, Fatimah. Bila ia datang, Rasulullah segera berdiri dan menyambutnya, menciumnya, dan mendudukkannya di tempat duduknya."
Besarnya kecintaan Rasulullah terhadap putrinya tersebut bahkan suatu waktu membuat Aisyah menegurnya. Kemudian, Rasulullah SAW menjawab, "Aisyah kalau aku merindukan surga, aku akan mencium Fatimah."