Ahad 17 Apr 2016 12:44 WIB

Prisia Nasution Tertantang Peran Penyandang Disabilitas

Rep: Adysha CR/ Red: Winda Destiana Putri
Prisia Nasution
Foto: Republika/Rakhawaty La'lang
Prisia Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemampuan Prisia Nasution dalam berakting tampaknya tidak perlu diragukan lagi.

Dari banyaknya peran yang telah ia lakoni, Prisia mengaku masih banyak peran yang membuatnya tertantang. Salah satu peran yang ingin ia lakoni ialah peran sebagai penyandang disabilitas.

"Banyak sekali peran yang belum saya mainin. Jadi yang disable saja belum pernah," ungkap Prisia kepada Republika.co.id saat ditemui di Masjid Cut Meutia dalam kajian Youth Spirit.

Salah satu yang membuat Prisia tertantang untuk memerankan tokoh penyandang disabilitas ialah dari segi pendalaman karakter. Prisia melihat sosok penyandang disabilitas sebagai sosok yang istimewa.

Pasalnya, meski salah satu indera yang mereka miliki 'ditutup', penyandang disabilitas memiliki indera lain yang berfungsi dengan lebih peka. Pendalaman terhadap kepekaan ini yang kemudian dinilai Prisia menantang dan menarik.

"Ingin mendalami ke situ, sambil research," kata wanita yang akrab disapa Pia tersebut.

Meski banyak peran yang ingin ia mainkan, Prisia mengaku ada beberapa peran yang ia hindari karena dikhawatirkan membawa pengaruh kurang baik.

Salah satu peran yang mungkin dihindari Prisia ialah peran dalam cerita yang tidak memiliki 'isi'. Di samping itu, Prisia juga menghindari peran yang mengangkat atau mengeksploitasi tubuh perempuan.

"Yang ceritanya nggak ada isinya. Peran yang mengangkat keseksian perempuan. Yang ke arah situ, enggak (bermintat untuk memerankan)," ungkap Prisia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement