REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menunggu komitmen voters (pemilik suara) PSSI untuk melakukan perubahan atau reformasi pada persepakbolaan nasional, seperti yang disampaikan di hadapan Presiden Joko Widodo.
"Kita lihat saja apa ada komitmen berubah," kata Menpora Imam Nahrawi di sela peluncuran SMS Donasi untuk Rio Haryanto melalui nomor 7788 di Gedung Theater Kemenpora, Jakarta, Ahad (17/4).
Di depan presiden, kata Menpora, mereka menyatakan kesiapannya. "Apakah akan dilaksanakan? Kita lihat saja," kata dia.
Pemilik suara PSSI meliputi Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, perwakilan klub Indonesia Super League (ISL) dan perwakilan klub Divisi Utama baru saja dipanggil oleh presiden untuk membicarakan perkembangan persepakbolaan nasional yang hingga saat ini masih dibekukan bahkan mendapatkan sanksi FIFA.
Dalam pertemuan tersebut, pemilik suara bertekad akan melakukan perubahan. Bahkan, juga memunculkan opsi menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang salah satu agendanya adalah melakukan pergantian kepengurusan yang saat ini masih dikendalikan La Nyalla Mattalitti.
"Untuk melakukan perubahan memang tidak mudah. Pemilik suara harus satu tujuan. Yang terpenting saat ini adalah jaminan untuk berubah. Perubahan bisa dilakukan bapak ibu sekalian (pemilik suara)," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu dengan tegas.
Menpora menegaskan yang disampaikan pemilik suara PSSI terkait perubahan termasuk KLB di hadapan presiden murni dari inisiatif pemilik suara sendiri meski sebelumnya ada keputusan terkait dengan direstuinya kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) yang rencananya digulirkan 29 April 2016.
Bahkan, dalam pertemuan yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (15/4) dorongan untuk menggelar KLB cukup kuat. Apalagi Ketua Umum PSSI saat ini yaitu La Nyalla Mattalitti terus mendapatkan sorotan karena tersandung dugaan korupsi.
"Kalau kepercayaan dari presiden tidak dilaksanakan maka pemerintah akan mengambil langkah lebih tegas lagi," kata pria kelahiran Bangkalan Madura itu.
Sementara itu, terkait dengan pembekuan PSSI yang hari ini tepat satu tahun, Menpora Imam Nahrawi mengatakan jika perubahan itu butuh kerja sama dengan pemilik suara mulai Asprov PSSI hingga klub.
"Jika Asprov dan pemilik suara lainnya sehati tidak butuh lama untuk melakukan perubahan. Mungkin dua atau tiga bulan. Yang jelas berubah ke arah yang lebih baik itu penting," kata politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.