Ahad 17 Apr 2016 23:40 WIB

PKS Gelar Lomba Baca Kitab Kuning

Ilustrasi Kitab Kuning
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Kitab Kuning

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- DPW PKS Sumatra Barat menggelar lomba baca kitab kuning sebagai rangkaian kegiatan peringatan milad ke-18 PKS.

"Lomba ini bertujuan menghidupkan kembali budaya membaca kitab kuning yang merupakan salah satu referensi literatur tentang Islam," kata Ketua DPW PKS Sumbar Irsyad Syafar, di Padang, Ahad (17/4).

Menurut dia, kitab kuning merupakan sumber literatur fikih, hadis dan lainnya yang ditulis dalam bahasa Arab gundul merupakan warisan ulama sejak zaman nabi dan sahabat. "Dulu karena ditulis di kertas berwarna yang kualitasnya rendah, akhirnya menguning dan diberi nama kitab kuning," ujar dia lagi.

Sebanyak 56 peserta yang ikut lomba itu, dengan rentang usia 18 hingga 25 tahun, berasal dari berbagai pondok pesantren di Sumbar. Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan lomba peserta akan diminta juri membaca kitab kemudian dinilai bacaannya betul, ketepatan terjemahan, dan pemahaman yang dibaca.

Ia mengingatkan kitab kuning bukan milik suatu kelompok saja, mengingat pada masa awal Alquran diturunkan juga tidak memiliki baris. "Kitab kuning atau kitab gundul adalah khazanah dan warisan ulama di seluruh dunia, dan seluruh yang belajar Islam pada awalnya pasti memakai kitab kuning," ucap dia.

Menurut dia, kitab kuning bukan suatu yang baru bagi PKS karena banyak kader lulusan pondok pesantren. Ia menambahkan, pelaksanaan lomba serentak pada 14 provinsi dengan pemenang pertama pada masing-masing provinsi akan dikirim mengikuti babak final ke Jakarta.

"Bagi yang terpilih sebagai juara pertama akan mendapatkan hadiah umrah," ujar dia pula.

Irsyad menilai peserta cukup antusias karena banyak yang menyatakan kesediaan untuk ikut, namun karena keterbatasan panitia hanya membolehkan satu pesantren mengirimkan tiga peserta. Ketua Wilayah Dakwah Sumatera DPP PKS Hermanto mengatakan lomba ini adalah sejarah baru karena belum pernah digelar lomba serupa.

Ia berkata, terdapat tiga manfaat yang bisa diperoleh dari lomba ini, yaitu pertama mengasah kemampuan bahasa Arab, kedua untuk meningkatkan pemahaman fikih, dan ketiha untuk mengamalkannya.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat membuka lomba mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan yang dilaksanakan PKS ini, karena merupakan upaya mengembangkan ilmu agama. "Ilmu yang terkandung dalam kitab kuning itu bisa diamalkan untuk semua, tidak hanya bagi pondok pesantren saja," ujar dia.

Ia berharap peserta lomba juga terjun ke masyarakat untuk mengajarkan kandungan yang ada dalam kitab kuning tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement