Ahad 17 Apr 2016 23:52 WIB

Bogor Ukur Dampak Penerapan Sistem Satu Arah

Walikota Bogor Bima Arya menunjukan selebaran yang berisi sosialisai jalur Sistem Satu Arah (SSA) dalam acara
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Walikota Bogor Bima Arya menunjukan selebaran yang berisi sosialisai jalur Sistem Satu Arah (SSA) dalam acara "Bogorku Bersih" di Taman Ekspresi, Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- DLLAJ Kota Bogor, Jawa Barat, melakukan survei untuk mengukur dampak penerapan sistem satu arah selama diujicobakan.

"Hasil survei akan kita sampaikan dalam rapat evaluasi uji coba tahap dua sistem satu arah, besok sore," kata Kepala DLLAJ Kota Bogor, Achsin Prasetyo dalam jumpa pimpinan redaksi media di Mangjabal Restor, Ahad (17/4).

Achsin menjelaskan, survei yang dilakukan mengukur dampak lalu lintas yang ditimbulkan sebelum dan selama dilakukan uji coba sistem satu arah. "Kita survei tingkat kemacetan, kepadatan arus lalu lintas, sebelum dan sesudah sistem satu arah," kata Achsin.

Memasuki hari terakhir uji coba sistem satu arah lanjutan, Achsin menilai banyak hal positif yang terlihat, seperti masyarakat yang sudah mulai paham dengan arah lalu lintas. "Peningkatan ruas jalan di jalan-jalan alternatif, sehingga masyarakat tidak perlu lagi memutar di seputar kebun raya," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat yang dari arah Ciomas jika ingin ke Warung Jambu tidak perlu lagi memutar ke Jalan Juanda, tetapi menggunakan jalur Pancasan menuju Semeru. Begitu juga masyarakat yang ingin ke wilayah Gunung Batu tidak perlu lagi melintasi Jalan Kapten Muslihat karena dapat lurus dari Otistas menuju Empang dan Pancasan.

"Kondisi ini membuat beban jalan di Jalan Kapten Muslihat yang tadinya padat kita berkurang," katanya.

Achsin mengatakan, pada rapat evaluasi uji coba lanjutan yang akan digelar Senin sore besok, pihaknya juga akan menyampaikan hasil survei dari peningkatan aktivitas jalan di ring satu, dua dan tiga, meliputi Jalan Juanda, Otista dan jalan yang berdampak lainnya.

Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman berkata, sistem satu arah merupakan bagian terkecil dari penataan transportasi di Kota Bogor. "Sistem satu arah ini telah disiapkan berdasarkan kajian yang sudah kita susun dalam B-TOP atau Bogor Transportation Program, yang merupakan prioritas tertuang dalam RPJD," katanya.

Usmar menambahkan, untuk memastikan pendapat masyarakat akan penerapan sistem satu arah, survei telah dilakukan aparat Polres Bogor. "Hasil survei akan disampaikan juga besok dalam rapat evaluasi," kata Usmar.

Pemkot Bogor telah melakukan uji coba sistem satu arah seputar Kebun Raya Bogor selama empat hari terhitung mulai 1-4 April. Lalu dilanjutkan uji coba dengan memakan waktu lebih panjang sampai 18 April.

Keputusan untuk mempermanenkan sistem satu arah tersebut akan disampaikan secara resmi usai rapat evaluasi Muspida Kota Bogor yang akan digelar Senin besok.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement