Senin 18 Apr 2016 03:52 WIB

Game Online Anak Dianggap Tantangan Bersama

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ilham
Sejumlah anak bermain game online di sebuah warnet. (ilustrasi)
Foto: Antara/Puji Kurniasari
Sejumlah anak bermain game online di sebuah warnet. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Harris Iskandar menganggap, game dalam jaringan (daring) menjadi tantangan bersama. Hal ini diungkapkannya mengingat terdapat sejumlah game berbahaya bagi anak yang sampai saat ini masih dimainkan.

Tantangan dalam menghadapi gempuran game daring ini tidak hanya dirasakan oleh orang lain. Harris secara pribadi sebagai kepala keluarga pun merasakan hal serupa. "Saya alami sendiri di rumah dengan anak-anak yang menjelang remaja dan dewasa ini," Harris kepada Republika.co.id, Ahad (17/4).

Karena kondisi demikian, menurut Harris, pertahanan yang paling strategis hanya terdapat di lingkungan keluarga. Dalam hal ini berkaitan dengan anak pribadi masing-masing.

Dari sisi pemerintah, Harris menjelaskan, Direktorat Pendidikan Keluarga tengah dan terus berupaya mengedukasi orang tua agar menjadi orang tua pembelajar. Harapannya, agar mereka mampu menerapkan pola pengasuhan yg terbaik bagi anaknya. Hal yang terpenting juga, dia melanjutkan, ihwal menerapkan pola pengasuhan dengan menyesuaikan atas perkembangan zaman saat ini.

Dia juga mengatakan pandangannya  apakah perlu penyensoran game-game berbahaya tersebut demi melindungi anak saat ini. "Disensor hari ini satu game akan muncul besoknya versi lain," kata dia. Hal yang terpenting memang pertahanan dari keluarga atas anak mereka masing-masing.

Sebelumnya, penelitian Iowa State University Amerika Serikat menunjukkan, bermain game yang mengandung kekerasan selama 20 menit saja dapat "mematikan rasa".  Menurut Direktur Indonesia Heritage Foundation, Wahyu Farrah Dina, anak akan mudah melakukan kekerasan dan kehilangan empati kepada orang lain.

Adapaun daftar Game yang mengandung kekerasan dan berbahaya untuk anak seperti dikutip laman sahabatkeluarga.kemdikbu.go.id, Jumat (17/4) adalah sebagai berikut.

  • World of Warcraft
  • Grand Theft Auto (GTA)
  • Call of Duty
  • Point Blank
  • Cross Fire
  • War Rock
  • Counter Strike
  • Mortal Combat
  • Future Cop
  • Carmageddon
  • Shelshock
  • Raising Force
  • Atlantica
  • Conflict Vietnam
  • Bully

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement