REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pendapatan ISIS anjlok sekitar 30 persen sejak tahun lalu. Hal itu menyebabkan mereka menerapkan kebijakan pajak baru untuk mendongkrak pemasukan.
"Pada pertengahan 2015, pendapatan ISIS secara menyeluruh per bulan sekitar 80 juta dolar AS," ujar Ludovico Carlino, analis senior IHS yang secara rutin menerima laporan dari wilayah ISIS. "Sampai dengan Maret 2016 pendapatan ISIS hanya sekitar 56 juta dolar AS," ujar Carlino.
IHS juga melapokan, produks minyaki dari wilayah yang dikuasai ISIS juga turun menjadi hanya 21 ribu barel per hari dari sebelumnya 33 ribu per hari.
Anjloknya produksi minyak tak terlepas dari serangan koalisi AS dan Rusia. ISIS tidak bisa memperbaiki infrastruktur dengan cepat.
Baca juga, ISIS Culik 300 Pekerja Pabrik.