REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Wilayah sekitar lereng Gunung Guntur, Kabupaten Garut mengalami pengikisan. Pengikisan tersebut diperkirakan terjadi pada Rabu (13/4) akibat hujan deras sehingga jalur pendakian Gunung Guntur dinyatakan rawan longsor.
Kepala Seksi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah V Garut Toni Ramdani mengatakan jalur pendakian ke Gunung Guntur ditutup sementara waktu karena intensitas hujan masih tinggi. Kondisi tersebut akan membahayakan para pendaki.
"Akibat intensistas hujan tinggi telah terjadi longsoran di Blok Pamulangan dengan panjang sekitar 50 meter," kata Toni kepada Republika.co.id, Senin (18/4).
Pendaki yang memaksa naik akan sangat berbahaya sebab dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan. Toni mengatakan jalur pendakian yang berbahaya adalah Blok Penampungan Air sampai Blok Cipamulangan. BBKSDA sedang mengecek untuk mengetahui apakah ada retakan pada tanah di sekitar lokasi longsor. Selain itu, ada petugas di Citiis untuk melarang pendaki yang akan naik ke Gunung Guntur.
Saat ini aktivitas pendakian benar-benar dihentikan. Petugas masih mencari jalur alternatif pendakian yang aman untuk digunakan selama masa penutupan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Ade Rusiyana menambahkan berbagai aktivitas pendakian termasuk berkemah ditutup sementara waktu. "Penutupan berlaku selama dua pekan ke depan," ujar Ade.
Menurut Ade, penutupan dilakukan hingga akhir April. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, nanti akan dipastikan apakah jalur pendakian telah aman atau tidak. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya korban.
Baca: Pendapatan ISIS Anjlok Setelah Kehilangan Wilayah Kekuasaan