REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama dan Kedutaan Besar Saudi Arabia bekerja sama menyelenggarakan Musabaqah Alquran dan Hadis tingkat Asia Pasifik ke-7 Pangeran Sultan Abdul Aziz al Saud. Musabaqah ini dihadiri oleh 18 negara dari 25 negara yang diundang.
Ketua Panitia Soabah Muhammad Syamsi mengatakan lomba menghafal Alquran dan hadis ini terdiri dari lima kriteria 30 juz, 20 juz, 15 juz, 10 juz dan hadis. "Perwakilan dari Indonesia yang dipilih adalah yang sebelumnya memenangkan juara satu, dua dan tiga saat musabaqah tingkat nasional beberapa waktu lalu," jelas dia disela-sela perlombaan Musabaqah Alquran dan Hadist, di Hall 4 Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (18/4).
Lomba Musabaqah ini rencanya berlangsung selama empat hari sejak Senin (18/4) hingga Kamis (21/4). Peserta yang hadir saat ini berjumlah 103 orang dengan 16 ofisial dari masing-masing negara.
Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini peserta lebih banyak baik dari jumlah dan perwakilan negara yang hadir. "Tahun sebelumnya jumlah peserta hanya 70 orang, tahun lalu peserta dari Rusia, Cina, Jepang dan Hongkong tidak ikut, tetapi saat ini hadir," ujar dia.
Khusus untuk perwakilan hafalan hadis memang hanya empat negara, Indonesia, Filipina, Malaysia dan Kirgistan. Ini dikarenakan sosialisasi menghafal hadis masih minim di negara lain dan belum terlalu dikenal berbeda dengan di Indonesia.
Setiap tahun Indonesia memiliki bibit penghafal hadis yang dapat dilombakan. Padahal Indonesia sebagai tuan rumah telah mengirimkan undangan penghafal Hadist tetapi hanya empat negara yang bersedia mengirimkan. Peserta dari 25 negara banyak yang belum siap untuk berlomba dalam menghafal hadist.
Seluruh pemenang nantinya akan mendapatkan hadiah dari Pangeran Sultan Abdul Aziz Al Saud berupa uang pembinaan dan menunaikan haji sebagai tamu undangan Raja Salman. Selain itu juara satu, dua, dan tiga ditiap kategori lomba akan diundang ke Istana Negara sekaligus menghadiri penutupan Musabaqah ini.