Senin 18 Apr 2016 13:49 WIB

Dishub DKI Perketat Sterilisasi Jalur Busway

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Achmad Syalaby
 Petugas melakukan pengecekan pada bus Transjakarta baru saat peluncuran di Jakarta, Senin (18/4). (Republika / Yasin Habibi )
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas melakukan pengecekan pada bus Transjakarta baru saat peluncuran di Jakarta, Senin (18/4). (Republika / Yasin Habibi )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishuntrans) DKI Jakarta bakal memperketat sterilisasi jalur Transjakarta. Ini dilakukan sebagai salah satu upaya pembatasan jumlah kendaraan bermotor yang melintas di Ibu Kota.

"Kalau kita nggak paksa masyarakat nggak akan berpindah dari kendaraan pribadi," kata Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansyah di Jakarta, Senin (18/4).

Andri mengatakan, sterilisasi itu akan difokuskan pada jalur-jalur yang masuk dalam kategori 3 in 1. Dia mengatakan, separator setinggi 60 cm akan dibuat di jalur-jalur tersebut oleh Bina Marga.

Meski demikian, Andri mengaku sterilisasi tersebut akan sulit dilakukan terlebih di koridor satu yang terhambat pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). "Tapi nanti yang akan kita sterilisasi yang di luar pembangunan MRT, kita kan buat separator yang tingginya 60 cm," kata Andri Yansyah.

Mantan Camat Jatinegara ini mengatakan, sterilisasi itu dilakukan untuk menunjang pembatasan jalur kendaraan roda dua pada Mei mendatang. Dia mengatakan, pembatasan jalur kendaraan roda dua itu bakal di teruskan hingga ke bundaran Senayan. Andri berharap, sterilisasi dan pembatasan jalan itu bakal membuat pengemudi kendaraan pribadi beraih menggunakan transportasi umum. 

Sayangnya, Andri masih belum bisa mengungkapkan jumlah bus yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan masyarakat. Dishub, dia mengatakan, belum menghitung jumlah bus yang dubutuhakan masyarakat. 

"Jalan saja dulu biar nanti masyarakat lihat baru kita batasin. Kalau yang dibutuhkan berapa kita belum tahu. Yang jelas jangan sampai nunggu ada penumpang kalau kita lagu penumpang sampai kapanpun layanan transportasi tidak akan jalan," katanya.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Risyapudin Nursin siap menilang pengendara yang nantinya melanggar sterilisasi tersebut. Kepolisian, dia mengatakan, akan memberikan pengawasan ketat pada jalur-jaur yang kerap dilanggar."Penindakan pasti ada tilang, karena sudah ada rambu," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement